Welkom Bij Anna Soraya's Blog

Jumat, 01 April 2011

Teori Kepribadian Sehat

Perbedaan antara aliran psikoanalisa, behavioristik, dan humanistik :
1. Aliran Psikoanalisa
Teori kepribadian dengan pendekatan psikodinamika sangat dipengaruhi oleh Sigmund Freud (1856-1939), Bapak Psikoanalisa yang sangat terkenal. Aliran ini melihat dari sisi negative individu, masa lalu, analisis mimpi (jalan istimewa menuju ketidaksadaran), dan juga alam bawah sadar, yang tersusun dari 3 sistem pokok yaitu : id, ego, dan superego. Freud juga membagi aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh mana individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
a). Tingkat sadar atau kesadaran (conscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi, dan lain-lain.
b). Tingkat prasadar (preconscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari hanya apabila individu memperhatikannya, misalnya memori, pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajari, dan lain-lain.
c). Tingkat tidak disadari (unconscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu. Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irasional, dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan lain-lain.

2. Aliran Behavioristik
Teori kepribadian behaviristik bertolak dari dan menekankan pengaruh lingkungan atau keadaan situasional terhadap perilaku. Tokoh-tokohnya adalah Rotter, Dollard, Miller, dan Bandura. Para ahli tarsebut berpendapat bahwa perilaku merupakan hasil interaksi yang terus menerus antara variable-variabel pribadi dengan lingkungan. Dengan demikian individu dan situasi saling mempengaruhi.
Teori belajar yang dianut oleh Dollard dan Miller menekankan pada konsep kebiasaan. Kebiasaan adalah pertautan atau asosiasi antara suatu stimulus (isyarat) dan suatu respons. Asosiasi-asosiasi atau kebiasaan-kebiasaan yang dipelajari tidah hanya terbentik dari stimulus-stimulus eksternal dan respon-respon terbuka, tetapi juga antara stimulus-stimulus dan respon-respon internal.
3. Aliran Humanistik
Aliran humanistik memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang membedakan menusia dengan binatang, yaitu kebebasan untuk memilih (freedom for choice) dan kemampuan untuk mengarahkan pekembangannya sendiri (self-direction). Banyak ahli menyebut teori tersebut sebagai “self-theorities” karena teori-teori tersebut membahas pengalaman-pengalaman batin, pribadi, yang berpengaruh terhadap proses pendewasaan diri seseorang, dan pertumbuhan itu diarahkan pada aktualisasi diri. Tokoh-tokoh utama pendekatan ini adalah Carl Rogers dan Abraham Maslow.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar